tag:blogger.com,1999:blog-5169452498000405312024-02-08T23:35:38.792+07:00Judul SkripsiUnknownnoreply@blogger.comBlogger66125tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-15680224699587275332008-11-28T02:47:00.003+07:002008-11-29T02:10:34.434+07:00Penerapan Pendidikan AgamaPENERAPAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM LINGKUNGAN <br />KELUARGA<br /><span class="fullpost"><br /><br />ABSTRAK<br /><br />PENERAPAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM LINGKUNGAN <br />KELUARGA (STUDI KASUS DI DESA SONOREJO <br />KECAMATAN GROGOL KABUPATEN KEDIRI)<br /><br />Nama : M.Muhaimin<br />NIM : 00110074<br />Fakultas : Tarbiyah<br />Jurusan : Pendidikan Agama Islam<br />Dosen Pembimbing : Dr. H. M. Mudjab, MA<br /><br /> Pendidikan didalam keluarga adalah pendidikan fundamen atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya. Pendidikan agama merupakan pendidikan yang pertama dan utama yang sangat dibutuhkan bagi anak. Dimana hal tersebut secara langsung berpengaruh terhadap perilaku dan perkembangan anak. Sedangkan pendidikan agama pada anak keluarga muslim merupakan awal pembentukan kepribadian, baik atau buruk kepribadian anak tergantung pada pendidikan serta lingkungan yang mengasuhnya. Oleh karena itu, sebagai keluarga muslim, orang tua mempunyai kewajiban memberikan pendidikan dan bimbingan kepada anak. Mengingat pentingnya pendidikan agama, maka orang tua harus mempunyai pengetahuan yang cukup dalam menegakkan pilar-pilar pendidikan agama dalam keluarga.<br /> Dengan demikian masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah: Bagaimana strategi penerapan pendidikan agama pada anak keluarga muslim, faktor-faktor penunjang dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan agama pada anak keluarga muslim, disertai dengan solusi yang dapat dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendiskripsikan serta menjawab permasalahan diatas.<br /> Dalam pembahasan skripsi digunakan pendekatan teoritis dan empiris. Teoritis bersumber pada kepustakaan dan empiris dilakukan dengan mencari, mengamati, dan mengolah data dari lapangan, yang mengambil obyek di Desa Sonorejo Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan metode induktif dan deduktif, dan pengumpulan datanya menggunakan metode interview, observasi, angket, serta dokumentasi. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan analisis diskriptif kualitatif yang ditunjang dengan pemakaian teknik prosentase, yang rumusnya sebagai berikut:<br /> P=x 100%<br /> Hasil penelitian secara ringkas menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan agama pada anak keluarga muslim di Desa Sonorejo Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri sudah bisa dikatakan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya sikap orang tua yang selalu memperhatikan dan memerintahkan anaknya untuk melaksanakan sholat, memberikan materi pendidikan aqidah, ibadah dan akhlak dengan menggunakan metode pembiasaan dan metode lainnya, serta memberikan contoh atau teladan yang baik kepada anak-anaknya.<br /> Sedangkan faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan agama pada keluarga muslim adalah dari dalam keluarga yaitu minimnya pengetahuan orang tua tentang agama, dan kesibukan orang tua bekerja diluar rumah. Dari faktor luar rumah yaitu pengaruh media massa (elektronik dan cetak).<br /> Sedangkan untuk saran, penulis menyarankan kepada semua keluarga muslim untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dialaminya dengan banyak membaca buku-buku agama atau bertanya kepada ahli agama, serta mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan.<br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-48274287427849450522008-11-28T02:44:00.003+07:002008-11-29T02:11:19.723+07:00Peranan Pendidikan Agama IslamPeranan Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Pribadi Muslim Siswa SMP Lab<br /><span class="fullpost"><br />ABSTRAK<br /><br />Halil, Muhammad. 2006. Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Pribadi Muslim Siswa SMP Lab Universitas Negeri Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Malang. Pembimbing : Drs. H. Abdul Ghofir <br /><br />Kata Kunci : Pendidikan Agama Islam, Pribadi Muslim<br /><br />Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini perlu menempatkan diri sepanjang fitrahnya. Al-Qur’an adalah sumber pemberi arah, bagaimana seorang muslim memilih metode geraknya sesuai dengan kehendak Allah SWT. Dia lebih mengetahui, apa yang baik diperlukan manusia untuk memenuhi hasratnya, yaitu keselamatan dan kesejahteraan hidupnya didunia dan akhirat. Untuk mencapai itu, Allah SWT menurunkan perintah dan larangan dalam berbagai bentuk bagi manusia yang dinukilkan didalam Al-Qur’an dengan tersurat dan tersirat. Semua bentuk larangan dan perintah diukur sedemikian rupa, sehingga seluruhnya sesuai dengan daya kemampuan manusia itu sendiri.<br /> Pendidikan Agama Islam sejak awal merupakan salah satu usaha untuk menumbuhkan dan memantapkan kecenderungan tauhid yang telah menjadi fitrah manusia. Agama menjadi petunjuk dan penuntun kearah yang benar. <br /> Oleh karena kepribadian manusia meliputi tiga aspek, yaitu aspek jasmaniyah, kejiwaan dan kerohanian, akan dapat menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia bila dilandasi dengan dasar agama. Karena itu, pendidikan agama sangat berperan dalam membentuk kepribadian seseorang, terutama kepribadian muslim Lebih-lebih pendidikan agama itu diberikan secara intensif dan kentinew. Karena pada dasarnya memiliki kepribadian yang baik adalah dambaan semua orang. Karena dengan itu, ia akan dihormati, disegani dan dicintai oleh orang di sekitarnya.<br />Berdasarkan pernyataan diatas, penulis merasa tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Pribadi Muslim Siswa SMP Lab Universitas Negeri Malang”, dalam hal ini rumusan masalahnya adalah: 1). Bagaimana pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di SMP Lab Universitas Negeri Malang. 2). Bagaimana Perilaku siswa. 3). Bagaimana peranan Pendidikan Agama Islam dalam membentuk kepribadian muslim siswa. Dan bertujuan untuk:1). Mengetahui pelaksanaan pendidikan agama islam. 2). Mengetahui kepribaian muslim siswa.<br />Penulis Menggunakan pendekatan teoritis yang disajikan dalam bab pertama dan kedua, yang masing-masing membahas pendahuluan dan tinjauan teoritis, sedangkan dalam analisa data ada dalam bab ketiga. Dalam pemabahasan ini penulis mengganakan metode interviuw, observasi, angket dan dokumentasi.<br />Dari hasil penelitian penulis menemukan bahwa pelaksanaan Pendidikan Agama Islam sudah cukup baik terbukti sudah mengikuti prosedur-prosedur yang dipergunakan dalam melangsungkan proses belajar mengajar. Sedangkan mengenai kepribadian muslim yang dimiliki oleh siswa banyak variabel kearah yang baik, sehingga dapat dikatakan cukup. Dari sini maka Pendidikan Agama Islam berperan penting dalam membentuk kepribadian siswa di SMP lab Universitas Negeri Malang.<br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-64469718130278478412008-11-28T02:44:00.002+07:002008-11-29T02:10:54.627+07:00Upaya Guru Agama DalamUpaya Guru Agama Dalam Membina Mental<br />Generasi Muda<br /><span class="fullpost"><br /><br />ABSTRAK<br /><br />Upaya Guru Agama Dalam Membina Mental<br />Generasi Muda di MAN Sooko Mojokerto<br />Oleh :<br />Nama : Moch. Syafiudin<br />NIM : 01110196<br />Fakultas : Tarbiyah<br />Program Studi : Pendidikan Islam<br /> Dosen Pembimbing : Prof. Dra. Hj. Zuhairini<br /><br /><br /> Pada era globalisasi ini, lembaga pendidikan dihadapkan pada perkembangan zaman yang begitu pesat, sehingga dampak dari perkembangan dan kemajuan zaman tersebut terdapat dampak positif dan negatif, masalah dampak negatif yang menjadi kekhawatiran masyarakat antara lain terjadinya tindakan dan prilaku menyimpang dari masyarakat, seperti halnya maraknya perjudian, perampokan, mengkonsumsi narkoba, minum minuman keras dan lain sebagainya.<br /> Prilaku menyimpang tersebut diharapkan jangan sampai merasuki dan meracuni generasi muda sebagai penerus bangsa dimana merekalah yang memegang estafet kepemimpinan masa depan bangsa, oleh karena itu lembaga pendidikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sooko Mojokerto berupaya semaksimal mungkin untuk mendidik dan membina mental siswa sebagai penerus bangsa ini agar nantinya menjadi generasi yang handal yang mampu meraih cita-cita bangsa yang patut dibanggakan oleh semua lapisan masyarkat, dengan pendidikan agama yang ajarkan oleh guru agama yang profesional diupayakan dapat membentengi jiwa generasi muda agar tidak terseret oleh arus dan dampak negatif perubahan dan kemajuan zaman ini.<br /> Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: Bagaimana upaya guru agama dalam membina mental generasi muda, faktor apa saja yang menjadi masalah dan bagaimana solusi pemecahan masalah tersebut.<br /> Untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif, dengan analisa dari data yang dikumpulkan melalui metode observasi, interview, angket dan dokumen, dalam pembahasannya penulis menggunakan metode deduksi dan induksi.<br /> Kesimpulan yang ditarik dari hasil temuan penelitian adalah:1. upaya guru agama dalam membina mental generasi muda (siswa) yakni dengan membentuk kegiatan : a. pembelajaran Al-qur’an, b. bidang fiqh.<br />2. Hambatan-hambatan yang dihadapi MAN Sooko Mojokerto dalam upaya guru agama dalam membina mental generasi muda: a. masalah pendidik, b. masalah peserta didik, c. masalah materi, d. masalah metode, e. masalah sarana dan prasarana.<br />3. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru agama MAN Sooko Mojokerto dalam upaya guru agama dalam membina mental generasi muda: a. mengatasi masalah pndidik, b. mengatasi masalah peserta didik, c. mengatasi masalah materi, d. mengatasi metode, e. mengatasi sarana dan prasarana.<br /> Saran-saran dalam penelitian ini terdiri dari: 1. orang tua sebaiknya membantu dalam memotivasi peserta didik untuk aktif dalam pelajaran agama dan kegiatan keagamaan, 2. Hendaknya sekolah lebih meningkatkan kedisiplinan peserta didik dalam kegiatan sekolah, 3. Agar sekolah berupaya melengkapi dan memperbanyak literature tentang pendidikan agama.<br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-54415831891238274532008-11-28T02:42:00.001+07:002008-11-29T02:11:46.964+07:00Pelaksanaan Pendidikan AgamaPelaksanaan Pendidikan Agama Pada Keluarga Dalam Pembentukan Anak Shaleh<br /><span class="fullpost"><br />DAFTAR ISI<br /><br />HALAMAN JUDUL i<br />HALAMAN PERSETUJUAN iii<br />HALAMAN PENGESAHAN iv<br />HALAMAN PERSEMBAHAN v<br />HALAMAN MOTTO vi<br />Kata Pengantar vii<br />Abstraksi ix<br />Daftar Isi x<br />Daftar Tabel xi<br /><br />BAB I : PENDAHULUAN 1<br />A.Latar Belakang Masalah 1<br />B.Rumusan Masalah 6<br />C.Tujuan Penelitian 6<br />D.Penegasan Judul 7<br />E.Manfaat Penelitian 8<br />F.Metode Penelitian 8<br />G.Sistematika Pembahasan 13<br /><br />BAB II : KAJIAN TEORI 15<br />A.Keluarga Sebagai Lembaga Pendidikan 15<br />B.Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga 19<br />C.Pentingnya Pendidikan Agama Pada Anak Dalam Keluarga 37<br />D. Strategi Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Pada Anak Dalam Keluarga 40<br /><br />BAB III : LAPORAN PENELITIAN 51<br />A.Latar Belakang Obyek 51<br />B.Strategi Pelaksanaan Pendidikan Agama Pada Anak Dalam Keluarga Bapak Karjono 60<br />C.Faktor Penunjang Dan Penghambat Strategi Pelaksanaan Pendidikan Agama Pada Anak Dalam Keluarga Bapak Karjono Serta Upaya Mengatasinya 55<br /><br />BAB IV : PENUTUP 71<br />A.Kesimpulan 71<br />B.Saran-saran 74<br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br />LAMPIRAN<br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-18536897321398435882008-11-28T02:36:00.001+07:002008-11-29T02:12:15.401+07:00Pelaksanaan Kurikulum KBKPelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 04 Batu<br /><span class="fullpost"><br /><br />ABSTRAK<br /><br />Rahayu, Muji 01110043. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 04 Batu. Skripsi Jurusan Pendidikan Islam. Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang 2006. <br />Dosen Pembimbing : Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A<br /> <br /><br />Kata Kunci: Pelaksanaan, Kurikulum, Kompetensi, Pendidikan Agama Islam<br /><br /> Usaha pemerintah dalam meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia terutama pada sektor pendidikan yaitu dengan diberikannya otonomi daerah yang berlanjut pada otonomi pendidikan dimaksudkan agar sekolah dapat menawarkan pendidikan yang lebih bermutu. Dengan ini diharapkan lebih bermanfaat bagi masyarakat. <br />Kurikulum berbasis kompetensi memberi keluasan kepada sekolah dalam menyusun silabus mata pelajaran yang disesuiakan dengan potensi sekolah dan wilayah sekitarnya. Arah kurikulum berbasis kompetensi ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat siswa agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tangung jawab.<br />Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi menuntut kerjasama secara optimal antara pendidik dengan siswa maupun dengan petugas lain yang ada di lingkungan sekolah. Dengan demikian sekolah dapat mencapai tujuan yang diharapkan, materi relevan dengan kebutuhan masyarakat, berorientasi pada hasil (out put) dan dampak (out come).<br /> Pendidikan Agama Islam merupakan benteng moral dari kehidupan dan pengimbang dari pendidikan yang tidak berdasarkan pada agama untuk mempersiapkan kehidupan manusia menjadi lebih baik dengan mempertahankan nilai-nilai abadi yaitu nilai-nilai ke-Tuhanan. Dalam pelaksanaannya kita ketahui bahwa Pendidikan Agama Islam di SMP masih belum mendapatkan tempat dan waktu yang proposional dan lebih dari itu juga bukan termasuk mata pelajaran yang di UAN-kan.<br /> Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 04 Batu dengan judul “Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 04 Batu”. Sedangkan fokus penelitiannya yaitu pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 04 Batu, usaha-usaha Kepala Sekolah dan guru PAI dalam mensukseskan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 04 Batu, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 04 Batu.<br /> Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi PAI di SMP Negeri 04 Batu, mendeskripsikan usaha-usaha Kepala Sekolah dan guru PAI dalam mensukseskan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi di SMP Negeri 04 Batu, mendeskripsikan faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi di SMP Negeri 04 Batu.<br />Menurut jenisnya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa datanya penulis menggunakan teknik deskriptif kualitatif, sebagai langkah pertama, yaitu proses pengumpulan data yang dimulai dari beberapa sumber. Kedua, Menyusun dalam satuan-satuan yang kemudian diintegrasikan pada langkah berikutnya dengan membuat koding. Ketiga, mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Sedangkan pengecekan keabsahan data terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap pendahuluan, tahap penyaringan dan tahap melengkapi data yang masih kurang. Untuk memperoleh keabsahan temuan perlu diteliti kredibilitasnya dengan mengunakan teknik presitent observation (ketekunan pengamatan), triangulasi dan peerderieting (pemeriksaan sejawat melalui diskusi).<br />Dari hasil penelitian yang peneliti peroleh dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi PAI di SMP Negeri 04 Batu sudah dimulai sejak tahun 2004 yaitu pada kelas VII danVIII. Materi disesuaikan dengan kurikulum 2004. Siswa membuat kelompok kecil untuk diskusi materi. Semua siswa dituntut untuk aktif karena dalam penilaiannya diambil dari hasil diskusi, tanya jawab, keaktifan siswa dan praktek ibadah setiap hari. Pelaksanaan KBK PAI juga dilaksanakan di luar jam pelajaran diantaranya ialah sholat dhuhur berjamaah, sholat jum’at, membaca Al Qur’an dan peringatan hari-hari besar Islam. Untuk mencapai standar kompetensi dalam pelaksanaan KBK PAI strategi pembelajaran yang digunakan antara lain kontekstual, cooperative learning, ceramah, diskusi, resitasi dan demonstrasi. Sedangkan bentuk penilaian yang sering digunakan adalah portofolio.<br />Usaha Kepala Sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam dalam mensukseskan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi Pendidikan Agama Islam diantaranya Kepala Sekolah mengikut sertakan guru PAI dalam penataran dan workshop baik yang diadakan oleh Dinas Kota maupun Dinas Propinsi, memberikan pembinaan kepada para guru tentang KBK, mengikut sertakan guru PAI dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah, rapat dengan para guru dan studi banding dengan sekolah lain. Sedangkan usaha guru PAI dalam mensukseskan pelaksanaan KBK PAI diantaranya menyesuaikan materi dengan kurikulum, membiasakan siswa beribadah, membimbing anak yang belum bisa membaca Al Qur’an dan melaksanakan anjuran Kepala Sekolah.<br />Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 04 Batu yaitu mayoritas siswa beragama Islam, sarana prasarana yang menunjang, tenaga pengajar yang berkompeten, adanya kebersamaan dan keluarga yang harmonis. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain siswa kurang disiplin dalam mengikuti pelajaran maupun kegiatan di luar jam pelajaran, kurangnya perhatian dari sebagian orang tua, waktu yang terbatas serta kemampuan dan jiwa psikologis siswa yang berbeda-beda.<br />Adapun saran yang dapat penulis berikan kepada lembaga pendidikan SMP Negeri 04 Batu adalah sebaiknya guru terutama guru PAI dapat merespon dengan baik tentang perubahan kurikulum pada saat ini agar pelaksanaan KBK PAI dapat berjalan dengan baik dan lancar, sebaiknya guru PAI menggunakan banyak strategi pembelajaran yang sesuai dengan KBK dan bentuk penilaiannya tidak hanya terfokus pada portofolio, hendaknya SMP Negeri 04 Batu melengkapi sarana dan prasarana dalam rangka untuk menunjang pelaksanaan KBK PAI, dalam pelaksanaan KBK PAI hendaknya mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa untuk diajak bekerjasama dalam memantau siswa, dan yang terakhir agar pemahaman dan pengamalan siswa cepat tercapai maka diperlukan penambahan jam pelajaran.<br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-59732597699545446832008-11-28T02:27:00.001+07:002008-11-29T02:12:44.859+07:00Model Pengembangan Kurikulum PAIModel Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah, Jurursan Pendidikan Agama Islam<br /><span class="fullpost"><br />ABSTRAK<br />MUSTARAM, 2006, Model Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah, Jurursan Pendidikan Agama Islam, Program Sarjana Strata 1 (S1) Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. Muhaimin, MA.<br />Kata kunci: Kurikulum, Model Pengembangan Kurikulum, PAI<br /> MAN Malang 1 merupakan lembaga pendidikan negeri, besar sekali peran yang dimainkan dalam rangka membangun manusia seutuhnya. Adapun dalam rangka berpartisispasis untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran yang diselenggarakan tentunya perlu ditanamkan nilai-nilai keislaman.<br /> Suatu bangsa dapat terukur kualitasnya meclaui pendidikan, maka oleh karena itu pendidikan adalah faktor yang sangat urgen. Akan tetapai kenyataan yang ada dilapangan, pendidikan dengan model kurikulum yang diberlakukan, belum mampu melahirkan suatu generasi yang memiliki kemampuan yang diharapkan dan dibutuhkan oleh masyarakat dan mampu menjawab tantangan yang ada.<br /> Terlebih lagi, terdapat kesan dari masyarakat bahwa seolah-olah setiap pergantian mentri biasanya akan diikuti dengan perubahan kebijakan. Padahal kebijakan yang baru belum tersosialisasikan dengan merata, tetapi tiba-tiba diganti dengan kebijakan yang baru. Suatu sekolah/madrasah diharapkan mampu memilah dalam memilih model pengembangan yang dapat diterapkan disesuaikan dengan segala sumber daya dan sumber dana yang dimiliki.<br /> Penelitian ini diharapkan dapat meberikan gambaran secara jelas dan luas tentang model pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam yang terangkum dalam fokus penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana pelaksanaan kurikulum pendidikan agama Islam di MAN Malang 1, 2) Model pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam di MAN Malang 1.<br /> Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrifsikan tentang: 1) pelaksanaan kurikulum pendidikan agama Islam di MAN Malang 1, 2) Model pengembangan kurikulum madrasah Pendidikan agama Islam di MAN Malang 1.<br /> Pada penelitian ini penulis mengunakan pendekatan kualitatif. Data primer penulit dapatkan langsung dari obyek penelititan, sedangkan data skunder penulis dapatkan dari dokumen MAN, buku penunjang yang dibutuhkan pcenulis berdasarkan oenelitian.<br /> Hasil penelititan menunjukkan bahwa pelaksanaan kurikulum pendidikan agama Islam di MAN Malang 1 mempunyai tips tersendiri dalam menerapkan kurikulumnya. Adapun tips tersebut antara lain: ) Dilaksanakan kultum oleh siswa setiap setelah shalat dhuhur dengan tiga bahasa (bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Bahasa Arab) secara bergantian setiap hari, 2) membiasakan siswa tampil di depan umum guna melati kepercayaan diri dan mempercepat penguasaan bahasa asing 3) strategi pembelajaran diterapkan di pagi hari 4) menggunakan sistem terpadu dalam penerapan kurikulumnya sehingga terdapat korelasi antara mata pelajaran umum dan mata pelajaran agama.<br /> Model pembelajaran kurikulum menerapkan model pengembangan kurikulum melaui pendekatan ekletik, yaitu suatu model pengembangan kurikulum yang memilih yang terbaik dari keempat pendekatan (Humanistis, akademis, teknologi dan rekonstruksi sosial), yang disesuaikan dengan karakteristik setiap bahan-bahan kajian dan mata pelajaran.<br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-50213881224395307012008-11-28T02:23:00.001+07:002008-11-29T02:13:23.387+07:00Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan (Studi kasus SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo)<br /><span class="fullpost"><br />ABSTRAK<br /><br />Kholidah, 2006, Manajemen Berbasis Sekolah dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan (Studi kasus SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo). Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Triyo Supriyatno, M. Ag.<br /><br />Kata Kunci: Manajemen Berbasis Sekolah, Mutu Pendidikan.<br /><br /><br /> Seiring dengan perkembangan zaman yang terus berubah menuju ke arah kemajuan, dalam era persaingan yang semakin bebas seperti saat ini, lembaga pendidikan dituntut untuk dapat memberikan kualitas pendidikan yang bermutu, karena lembaga pendidikan yang kurang bermutu lama-kelamaan akan ditinggalkan oleh masyarakat dan tersingkir dengan sendirinya. Bentuk dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memberikan wewenang dari pusat ke daerah (sekolah), dimana sekolah diberi keleluasaan dan kewenangan untuk mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi pendidikan yang dilaksanakan. Hal inilah yang dinamakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Manajemen Berbasis Sekolah merupakan paradigma baru pendidikan yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah dengan maksud agar sekolah leluasa mengelola sumberdaya dan sumberdana dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan. Pada sistem manajemen berbasis sekolah, sekolah dituntut secara mandiri menggali, mengalokasikan, menentukan prioritas, mengendalikan, dan mempertanggungjawabkan pemberdayaan sumber-sumber, baik kepada masyarakat maupun pemerintah. <br />Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan manajemen berbasis sekolah (MBS) di SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo, program-program apa saja yang dilaksanakan di SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, dan faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan manajemen berbasis sekolah (MBS) dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo, untuk mengetahui Program-program apa saja yang dilaksanakan di SMP Al-Falah Deltasari dalam Upaya meningkatkan mutu pendidikan, dan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.<br /> Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan primer dari penelitian ini adalah Kepala Sekolah SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo, Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo, dua (2) guru agama SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo, sedangkan informan sekunder dari penelitian ini adalah dua orang tua (wali) dari siswa yang ada di SMP Al-Falah Sidoarjo. Untuk menganalisis data menggunakan teknis analisis deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang telah didapat sehingga menggambarkan realitas yang sebenarnya sesuai dengan fenomena yang ada.<br /> Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah dalam Upaya Peningkatan Mutu pendidikan di SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo ada tiga (3) langkah yang dilakukan, diantaranya ialah: (1) Tahap-tahap Perencanaan, yang peliputi: Analisis Situasi, Merumuskan sasaran, dan Analisis SWOT, (2) Pelaksanaan Peningkatan Mutu Pendidikan, dan (3) Pengawasan Mutu Pendidikan. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan SMP Al-Falah membuat program-program sesuai dengan job dan wewenang masing-masing bagian, mulai dari kepala sekolah sampai karyawan ikut berperan secara aktif dalam melaksanakan program yang telah dibuat. Program tersebut meliputi: (1) Bidang Aqidah Akhlak, (2) Bidang Akademis, (3) Bidang keterampilan-kesemaptaan, dan (4) Bidang semangat juang. Faktor Pendukung pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo adalah sebagai berikut: (1) Dukungan dari berbagai elemen yang ada di sekolah, guru, staff, kepala bagian dan orang tua siswa, (2) Sarana dan prasarana (perpustakaan, lab. komputer, lab. Fisika, lab. Biologi, Lab. PTD, lab. Kesenian dan lab. Olah raga ) yang memadai, dan (3) Kebijakan yang dikeluarkan oleh sekolah dapat dilaksanakan sesuai dengan target dan sasaran. Faktor Penghambat pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo adalah sebagai berikut: (1) Kebijakan dari pemerintah yang kadang tidak sejalan dengan program yang direncanakan oleh sekolah, (2) Guru kadang sering izin tidak masuk mengajar, hal ini menghambat program-program yang telah direncanakan sekolah.<br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-91859705209956963592008-11-28T02:22:00.001+07:002008-11-29T02:13:50.988+07:00Signifikansi PenggunaanSignifikansi Penggunaan Metode Tanya Jawab Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di MAN <br /><span class="fullpost"><br />ABSTRAK<br />Muzaiyanah. Signifikansi Penggunaan Metode Tanya Jawab Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di MAN Jumgcangcang Pamekasan 1. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Dosen Pembimbing: Drs. Moh. Padil, M.PdI.<br /><br /> Metode merupakan salah satu unsur yang diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam dan banyak sekali variasi yang bisa diterapkan guru guna untuk mencapai tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam. Adapun salah satu metode yang dapat digunakan oleh guru dengan metode tanya jawab, dengan penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran pendidikan agama Islam diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Karena metode tanya jawab ini merupakan metode yang tidak hanya komunikasi satu arah akan tetapi bisa dua ataupun tiga arah. Di samping itu, metode ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan siswa tidak hanya menjadi pendengar saja akan tetapi mereka ikut aktif di dalamnya. Dan mengigat betapa pentingnya penggunaan metode dalam kegiatan belajar mengajar khususnya untuk mencapai tujuan pembelajaran maka penulis tertarik untuk membahas tentang “Signifikansi Penggunaan Metode Tanya Jawab Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MAN Jungcangcang Pamekasan 1”. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif.<br /> Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan metode tanya jawab di MAN Jungcangcang Pamekasan 1, untuk mendeskripsikan upaya guru dalam mengefektifkan pembelajaran pendidikan agama Islam melalui metode tanya jawab, selain itu untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat efektivitas pembelajaran pendidikan agama Islam melalui metode tanya jawab di MAN Jungcangcang Pamekasan 1.<br /> Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel penelitian yaitu guru pendidikan agama Islam, 39 siswa-siswi yang terdiri dari kelas X dan XI. Penelitian ini menggunakan purpose sampling (sampel yang berdasarkan pertimbangan dan tujuan tertentu), sedangkan untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan observasi, interview, angket dan dokumentasi. Kemudian data yang telah terkumpul dianalisa dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan kualitatif yang menggunakan rumus persentase yaitu: P = <br />Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa signifikansi penggunaan metode tanya jawab dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran pendidikan agama Islam sudah terlaksanakan, serta penggunaan metode tanya jawab memberikan pengaruh atau peran dalam efektivitas pembelajaran pendidikan agama Islam baik itu bagi guru dan siswa.<br />Maka dapat diambil kesimpulan bahwa signifikansi penggunaan metode tanya jawab dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran pendidikan agama Islam, Pelaksanaan metode tanya jawab di MAN Jungcangcang Pamekasan 1 adalah: (a) bahwsanya metode tanya jawab telah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam. (b) bahwasanya pelaksanaan metode tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam pertanyaan yang diajukan oleh guru selalu dikaitkan dengan pelajaran yang sedang disampaikan. (c) selain itu, pelaksanaan metode tanya jawab di samping dikaitkan dengan pelajaran yang sedang disampaikan dikaitkan juga dengan materi yang telah lalu juga. (d) bahwasanya pelaksanaan metode tanya jawab selalu digunakan atau diterapkan di setiap pembelajaran pelajaran pendidikan agama Islam.<br />Upaya guru untuk mengefektifkan pembelajaran pendidikan agama Islam melalui metode tanya jawab adalah sebagai berikut: (a) upaya yang dilakukan dengan tidak memberikan pertanyaan yang hanya terfokus pada jawaban “Ya” akan tetapi lebih kepada bagaiamana siswa dalam proses berpikir. (b) upaya yang dilakukan yaitu dengan menggabungkan atau memodifikasi penggunaan metode tanya jawab dengan metode yang lain dalam kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam. (c) upaya yang dilakukan dengan tidak memberikan pertanyaan pada siswa yang bersifat hafalan, karena kalau hal itu dilakukan dan siswa tidak hafalan akan menghambat kefektifan dari penggunaan metode tanya jawab itu sendiri.<br />faktor pendukung dan penghambat efektivitas pembelajaran pendidikan agama Islam melalui metode tanya jawab adalah: faktor pendukung yaitu : (a) membuat siswa tertarik pada pelajaran yang sedang disampaikan. (b) dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam. (c) memberikan kesempatan yang sama pada siswa yang aktif dan tidak aktif. (d) kelebihan dari penggunaan metode tanya jawab dapat dijadikan indikator untuk mengefektifkan pembelajaran. Adapun faktor penghambat adalah: (a) banyaknya perbedaan pendapat yang muncul diantara siswa. (b) terbatasnya waktu (c) siswa kadang acuh terhadap pelajaran (d) pertanyaan yang ditujukan untuk seluruh siswa (d) kekurangan dari metode tanya jawab ini dapat dijadikan indikator untuk menghambat efektivitas pembelajaran melalui metode ini.<br /><br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-27360591264732438162008-11-28T02:21:00.001+07:002008-11-29T02:14:27.196+07:00Kepedulian Pekerja TerminalKEPEDULIAN PEKERJA TERMINAL ARJOSARI TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA<br /><span class="fullpost"><br /><br />ABSTRAK<br />KEPEDULIAN PEKERJA TERMINAL ARJOSARI TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA BAGI ANAK<br />Nafi` Firdiansyah<br /><br /><br />Lingkungan terminal Arjosari adalah merupakan lingkungan yang menuntut setiap pekerja didalamnya untuk selalu berlomba-lomba dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga tidak ada waktu untuk mendidik anak terutama pendidikan agama. Padahal agama adalah merupakan bekal utama anak dalam kehidupan pribadi maupum masyarakat. Maka dalam kajian ini penulis mencoba untuk mengadakan penelitian tentang kepedulian para pekerja terminal arjosari terhadap pendidikan agama bagi anak.<br />Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas-aktivitas pekerja terminal arjosari dari jenis pekerjaan maupun dari segi kesadaran mereka dalam menjalankan perintah agama, terutama dalam menjalankan shalat lima waktu serta untuk mengetahui tingkat perhatian mereka terhadap pendidikan agama bagi anak baik pengawasan mereka dirumah maupun diluar rumah.<br />Dalam penelitian ini penulis menggunakan interview ata wawancara dengan beberapa pekerja terminal Arjosari, dan juga metode observasi untuk lebih mengoptimalkan hasil dari penelitian tersebut, kemudian penyajiannya secra descriptive analistis<br />Dari hasil penelitia ini penulis dapat menyimpulkan bahwa para pekerja terminal Arjosari mgnganggap dan merasakan akan pentingnya pendidikan agama, walaupun kesibukan mereka terkadang membuat mereka lalai dalam memjalankan perintah agama. Adapun wujud dari kepedulian mereka terhadap pendidika agama bagi anak adalah dengan memasukkan anak-anak mereka ke sekolah-sekolah agama di sore hari dan ada juga diantra mereka yang menitipkan anak-anak mereka ke pondok-pondok pesantren karena tidak adanya waktu untuk membimbing mereka secara langsung disamping kemampuan mereka yang kurang dalamsegi keagamaan.<br />Berdasarka kesimpulan diatas penulis mengharapkan kepada seluruh pekerja terminal Arjosari untuk semakin meningkatkan kesadaran mereka dalam menjalakan perintah agama dan untuk semakin meningkatkan kepedulian mereka terhadap pendidikan agama bagi anak. Dan untuk para peneliti semoga hasil kajian ini merupakan bahan awal untuk mendapatkan hasil penelitian yang libih baik dan lebih optimal.<br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-4213121806802922152008-11-28T02:20:00.001+07:002008-11-29T02:15:05.206+07:00Kontribusi PAIKontribusi Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Kepribadian Siswa Seutuhnya <br /><span class="fullpost"><br />ABSTRAK<br /><br />Masruri, Nana 2006. Kontribusi Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Kepribadian Siswa Seutuhnya Di SMA Negeri 1 Lawang PAI UIN Malang Semester XII Tahun Akademik 2006/2007. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam. Universitas Islam Negeri Malang. Pembimbing: Dra. Hj. Siti Kusrini.<br /><br />Kata kunci: Kontribusi PAI, Kepribadian, Seutuhnya. <br />Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Tujuan PAI di sekolah/madrasah adalah dalam upaya pembentukan moral dan ahlak serta membangkitkan sikap religius peserta didik. Masyarakat menilai peran dan fungsi pendidikan agama Islam di sekolah dipandang kurang memberikan kontribusi kearah tersebut, bahkan yang lebih memojokkan lagi bahwa pendidikan agama Islam dipandang belum berhasil mencapai tujuan pendidikan agama Islam yang diharapkan, terbukti dengan banyaknya kasus kenakalan anak dengan berbagai bentuk. Akibatnya peran serta efektifitas pendidikan agama Islam di sekolah dipertanyakan, dengan pemahaman jikalau pendidikan agama Islam disekolah dilaksanakan dengan baik, maka kehidupan masyarakatpun akan lebih baik. Artinya bahwa ada beberapa asumsi yang dapat dianalisa mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah dalam upaya pembentukan pribadi siswa seutuhnya yang bermoral dan berahlak sesuai dengan tujuan pendidikan agama Islam. <br />Lembaga pendidikan yang dijadikan obyek penelitian skripsi oleh penulis sekaligus penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Lawang dengan mengambil sebuah judul “Kontribusi Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Kepribadian Siswa Seutuhnya Di SMA Negeri 1 Lawang ”, dan masalah yang dibahas dalam skripsi adalah : <br />1. Bagaiman nilai-nilai yang terkandung dalam pembentukan pribadi siswa seutuhnya di SMA Negeri 1 Lawang. <br />2. Bagaimana isi pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Lawang. <br />3. Bagaimana peran guru pendidikan agama Islam dalam pembentukan kepribadian siswa di SMA Negeri 1 Lawang. <br />4. Bagaimana kontribusi pendidikan agama Islam terhadap siswa di SMA Negeri 1 Lawang. <br />5. Bagaiman hasil pelaksanaan pendidikan agama Islama di SMA Negeri 1 Lawang. <br />Pembahasan sekripsi ini melalui penelitian yang terdiri dari kajian kepustakaan dan penelitian obyek. Kejian kepustakaan dimaksudkan untuk membahas isi skripsi ini dari berbagai referensi yang ada kaitannya dengan judul sekripsi. Sedangkan penelitian obyek dimaksudkan untuk memperoleh gambaran langsung dari lapangan sebagai bahan untuk disajikan dan dianalisis. Sebagai populasi adalah seluruh siswa klas II, guru pendidikan agama Islam 2 orang, Kepala sekolah, Wk kurikulum 2 orang, Wk kesiswaan 2 orang di SMA Negeri 1 Lawang, dengan jumlah sampel yang menjadi responden berjumlah 77 siswa terdiri dari kelas II1, II6, II10, yang diambil dengan cara purposive sampling (sampel bertujuan), yang dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random ataupun daerah tetapi berdasarkan atas tujuan tertentu. Sehubungan dengan penelitian tersebut, maka untuk memperoleh data dalam skripsi ini menggunakan tehnik pengumpulan data yang meliputi metode obserfasi, metode angket, metode interview, dan metode dokumenter. Setelah data terkumpul dianalisa secara deskriptif kualitatif dengan mengunakan tehnik persentase.<br />Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Nilai yang terkandung dalam pembentukan kepribadian siwa meliputi: a. nilai kebenaran, b. nilai tanggung jawab sosial, c. nilai nasionalisme, d. nilai solidaritas global. 2). Isi pembelajaran di SMA Negeri 1 Lawang: a. Al-Quran, b. keimanan, c. ahlak, d. ibadah/fikih, d. tarikh. 3). Peran guru pendidikan agama Islam: a. kegiatan intrakulikuler, b. kegiatan ekstra kulikuler. 4). Kontribusi pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Lawang: a. meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, b. menambah pengetahuan dan ketrampilan keagamaan, c. menjadikan hidup selaras, serasi dan seimbang antara aspek jasmani dan rohani berdasarkan pada nilai-nilai ajaran agama Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits, d. mempersiapkan siswa hidup dalam bermasyarakat, e. dengan melaksanakan kegiatan ekstra kulikuler seperti mengaji, shalat Jum’at serta kegiatan yang lainnya yang diharapkan akan menambah pengetahuan dan ketrampilam anak dalam menjalankan kewajibannya terhadap agama. Pelaksanaan pembelajara pendidikan agama Islam juga tidak terlepas dari kebijakan kepala sekolah serta kegiatan keagamaan yang diupayakan oleh guru pendidikan agama Islam, baik didalam kelas maupun diluar kelas.<br /><br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-15462960617652975442008-11-28T02:19:00.002+07:002008-11-29T02:15:27.738+07:00Kepemimpinan Kepala MadrasahKepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam di MTs NU <br /><span class="fullpost"><br />ABSTRAK<br />Ilmaknun, Luluk. 2006. Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam di MTs NU (Nahdlatul Ulama) Mojosari Loceret Nganjuk. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Pembimbing: Drs. H. Suaib H. Muhammad, M.Ag<br />Kata Kunci: Kepemimpinan Kepala Madrasah, Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam.<br />Kepemimpinan kepala madrasah diartikan sebagai model atau macam-macam kepemimpinan kepala madrasah yang sesuai dengan situasi dalam rangka mempengaruhi, mengarahkan, membimbing kepada bawahan dengan cara memperkuat keyakinan, dukungan, dorongan dan kerjasama dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan lembaga pendidikan. Pengembangan suatu lembaga pendidikan bergantung kepada kualitas kepala madrasah sebagai pemimpin pendidikan karena faktor yang sangat penting dalam proses pendidikan adalah lembaga pendidikan yang berkualitas, maka dengan lembaga pendidikan yang berkualitas secara otomatis akan dapat mencetak generasi yang berkualitas pula. <br />Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang timbul adalah (1) bagaimana kualitas kepemimpinan kepala madrasah dalam pengembangan lembaga pendidikan Islam di MTs NU Mojosari Loceret Nganjuk. (2) apakah uasaha-usaha kepemimpinan kepala madrasah dalam pengembangan lembaga pendidikan Islam di MTs NU Mojosari Loceret Nganjuk. (3) Apakah faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan kepala madrasah dalam pengembangan lembaga pendidikan Islam di MTs NU Mojosari Loceret Nganjuk.<br />Adapun tujuannya adalah (1) untuk mengetahui kualitas kepemimpinan kepala madrasah dalam mengembangkan lembaga pendidikan Islam di MTs NU Mojosari Loceret Nganjuk. (2) untuk mengetahui usaha-usaha kepemimpinan kepala madrasah dalam pengembangan lembaga pendidikan Islam di MTs NU Mojosari Loceret Nganjuk. (3) untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan kepala madrasah dalam pengembangan lembaga pendidikan Islam di MTs NU Mojosari Loceret Nganjuk.<br />Menurut jenisnya penelitian ini termasuk penelitian kualitatif diskriptif dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, interview, dokumentasi, angket. Dan analisa datanya adalah diskriptif kualitatif.<br />Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas kepemimpinan kepala madrasah di MTs NU Mojosari diantaranya mempunyai tanggung jawab yang kuat seperti mengakui kekurangan dan kesalahan dalam segala aktifitasnya sebagai kepala madrasah, mengikutsertakan seminar dan penataran yang berada di luar sekolah serta mempunyai keberanian dalam mengambil keputusan. Dan usaha-usahanya yaitu dengan mengembangkan kurikulum, SDM, sarana prasarana dan peran serta masyarakat. Adapun faktor pendukungnya adalah sarana prasarana yang menunjang, guru dengan adanya kebersamaan dalam pengelolaan kurikulum dan proses belajar mengajar. Disamping itu sebagai faktor penghambatnya adalah masalah guru, dana, kemampuan dan jiwa psikologis siswa yang berbeda-beda serta peran serta masyarakat yang masih rendah.<br /><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-71168791302040824492008-11-28T02:16:00.001+07:002008-11-29T02:15:49.358+07:00Aplikasi Pembelajaran ContextualAplikasi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu Malang<br /><span class="fullpost"><br /><br />ABSTRAK<br /><br />Qiftiyah, Ni’matul. 2006. Aplikasi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Batu Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang. Pembimbing : Dra. Hj. Sulalah, M.Ag<br /><br /> Pendidikan Agama Islam di sekolah, dalam pelaksanaannya masih menunjukkan berbagai permasalahan, seperti halnya proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah saat ini masih sebatas sebagai proses penyampaian ”pengetahuan tentang Agama Islam.” Mayoritas metode Pembelajaran Agama Islam yang selama ini lebih ditekankan pada hafalan, akibatnya siswa kurang memahami kegunaan dan manfaat dari apa yang telah dipelajari dalam materi PAI yang menyebabkan tidak adanya motivasi siswa untuk belajar materi PAI. Melihat kenyataan yang ada dilapangan, sebagian besar teknik dan suasana pengajaran disekolah-sekolah yang digunakan para guru kita cenderung monoton dan membosankan, sehingga menurunkan Prestasi belajar siswa. Untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut perlu diterapkan suatu cara alternatif mempelajari PAI yang kondusif dengan suasana yang cenderung rekreatif sehingga memotivasi siswa untuk mengembangkan potensi kreativitasnya. Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah dengan aplikasi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Dengan penggunaan CTL ini diharapkan agar materi pelajaran PAI dapat mudah dipahami dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.<br /> Berangkat dari permasalahan di atas maka secara umum permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu apakah aplikasi Pembelajaran CTL dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap PAI di SMP Negeri 4 Batu Malang? <br />Penelitian ini dilaksanakan di kota Malang, tepatnya di SMP Negeri 4 Batu Malang. Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1. Observasi, 2. wawancara, dan 3. Dokumentasi. Data yang diperoleh dari tindakan kemudian dianalisis. Data bersifat kualitatif yang terdiri dari hasil observasi dan dokumentasi dianalisis secara kualitatif.<br />Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa aplikasi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap PAI di SMP Negeri 4 Batu Malang. Hal ini dapat dilihat dari bagaimanamasing-masing komponen dan aspek pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) diterapkan didalam kelas yang menunjukkan bahwa semua aspek komponen sudah diterapkan dengan baik dimana aspek-aspek yang diterapkan meliputi konstruktivisme, bertanya, menemukan, pemodelan, masyarakat belajar, refleksi, dan aspek penilaian sebenarnya.<br /> Dari hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan bagi beberapa pihak, antara lain bagi guru, pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) perlu diterapkan pada bidang studi PAI, agar guru senantiasa melakukan upaya-upaya perbaikan dalam tindakan pengajarannya guna meningkatkan prestasi belajar siswa. <br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-71810155048866742222008-11-28T02:15:00.001+07:002008-11-29T02:16:19.856+07:00Analisis Nilai EdukatifAnalisis Nilai Edukatif dalam Novel Love in Pesantren Karya Shachree M. Daroini Sebagai Reformulasi Pola Interaksi Guru dan Murid di Pesantren. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam<br /><span class="fullpost"><br /><br />ABSTRAK<br /><br /><br />Kamilah, Nisaul. Analisis Nilai Edukatif dalam Novel Love in Pesantren Karya Shachree M. Daroini Sebagai Reformulasi Pola Interaksi Guru dan Murid di Pesantren. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Malang. Marno, M. Ag<br /><br />Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah santri dalam sebuah pesantren, kyai tidak bisa berdiri sendiri untuk mengayomi seluruh santri. Oleh karena itu, kyai banyak dibantu oleh para guru dalam menggerakkan roda pendidikan di tubuh pesantren. Dalam skripsi ini, penekanan lembaga pendidikan yang dimaksud adalah guru dan murid yang terlibat dalam pendidikan sekolah, dimana sekolah itu sendiri menjadi otoritas pesantren. Sehingga semua kebijakan, baik terkait anggaran, mata pelajaran, bahkan seragam dan lain-lain ditentukan oleh kebijakan pesantren sebagai pengayomnya. Pengejawantahan kitab ta’limul muta’allim yang sporadis membuat pondok pesantren menanamkan nilai-nilai sakti yang terkait dengan interaksi guru dan murid semisal; murid harus sam’an wa to’atan (mendengarkan dan taat), sendhiko dhawuh dengan satu iming-iming klasik, apalagi kalau bukan barokah. Adanya doktrin-doktrin inilah yang seringkali menjadikan murid mandek, stagnan dan tidak kritis. Mereka dituntut untuk menerima segala pengetahuan yang dicekokkan pada mereka sebagai kebenaran mutlak yang tidak bisa diganggu gugat. Guru yang seharusnya demokratis justru menjadi sosok yang bisa jadi memenggal progresifitas, memancung pluralitas, dan membunuh dialektika dan dinamika keilmuan yang senantiasa berkembang. Pada akhirnya, realitas semacam itulah yang membuat banyak pihak melontarkan kritik terhadap pola pendidikan di pesantren. Kritik tajam itu tak hanya dilisankan tapi juga melalui tulisan, dalam bentuk fiksi maupun non fiksi. Salah satu dari banyak tulisan tersebut adalah novel Love in Pesantren karya Shachree M. Daroini yang notabene alumni pondok pesantren. Banyak kritik yang kemudian lahir dari tangan-tangan kreatif yang bisa mensintesiskan antara realitas yang terjadi di lapangan dengan imajinasi sehingga membuahkan novel yang menurut penulis apik, kritis. Relevansi novel Love in Pesantren karya Shachree M. Daroini dengan realitas interaksi guru-murid yang berkembang di sekolah dalam lingkungan pesantren inilah yang membuat penulis tertarik unuk mengadakan analisis novel yang tertuang dalam judul: Analisis Nilai Edukatif dalam Novel Love in Pesantren Karya Shachree M. Daroini Sebagai Reformulasi Pola Interaksi Guru dan Murid di Pesantren.<br />Tujuan dilakukannya analisis ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis nilai-nilai edukatif yang terdapat dalam novel ”Love in Pesantren” serta mengetahui dan menganalisis nilai edukatif dari novel yang bisa kita terapkan sebagai reformulasi pola interaksi guru dan murid di pesantren. Penelitian yang penulis lakukan ini termsuk penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis reflektif. Yakni menganalisis berdasarkan narasi kemudian direfleksikan dalam realitas yang terjadi di dunia nyata dan menggunakan teknik dokumentasi dalam pengumpulan datanya. Peneliti berfungsi sebagai instrumen penelitian karena peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian. Kegiatan yang dilakukan peneliti sehubungan dengan pengambilan data yaitu, kegiatan membaca teks novel Love in Pesantren dan peneliti bertindak sebagai pembaca yang aktif membaca, mengenali, mengidentifikasi satuan-satuan tutur yang merupakan penanda dalam satuan-satuan peristiwa yang di dalamnya terdapat gagasan-gagasan hingga menjadi sebuah keutuhan makna.<br /> Hasil dari analisis novel ini menunjukkan bahwa nilai-nilai edukatif yang terdapat dalam novel ”Love in Pesantren” karya Shachree M. Daroini adalah: upaya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, semangat melakukan ritual keagamaan, tolong menolong, menyadari keterbatasan diri, amar ma’ruf nahi munkar, sigap menghadapi masalah, pengembangan pendidikan, kemandirian, prinsip keadilan, menciptakan kondisi lingkungan yang sarat nuansa religius, menghargai perbedaan, menghargai dan menghormati sesama manusia, berfikir kritis mengenai kehidupan, mau memaafkan, mampu menerima kritik, bersikap lembut, welas asih dan ramah pada orang lain, bersikap optimis dan tidak putus asa. Sedangkan dari nilai-nilai edukatif di atas, yang bisa kita terapkan sebagai reformulasi pola interaksi guru dan murid di pesantren adalah: Upaya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, menciptakan kondisi lingkungan yang sarat nuansa religius, menghargai dan menghormati sesama manusia, bersikap lembut, welas asih dan ramah pada orang lain, menghargai perbedaan, prinsip keadilan, berfikir kritis mengenai kehidupan, mampu menerima perubahan, mampu menerima kritik, dan mau memaafkan.<br /> Oleh karena itulah, menurut hemat penulis, pesantren, sebagai lembaga yang sakral dan disakralkan, hendaknya senantiasa mengembangkan keilmuan dan tidak bersikap ekskulusif dalam bersudut pandang. Tidak mengekalkan pengkelasan serta feodalisme yang berakibat pada pengkultusan yang berlebihan. Oleh karenanya, pesantren sepatutnya senantiasa membuka diri untuk mau memahami perbedaan sudut pandang agar tidak terburu-buru memandang segala sesuatunya secara hitam-putih. Baik guru maupun murid di lingkungan pesantren, hendaknya sesegera mungkin menyadari, bahwa dunia telah mengalami kemajuan pesat. Kehidupan global menanti intelektual muslim yang menguasai teknologi dan informasi. Bukan sekedar orang-orang puritan yang gagap teknologi, membenci globalisasi dan mengurung diri tanpa mampu berbuat apa-apa untuk menjadi pioneer di era global. Jika umat muslim tetap terkungkung dalam doktrin yang mengkerdilkan, membatasi nalar kritis dan kreatifitas, mencampakkan kemajuan atas dalih moralitas dan sekulerisme, maka umat Islam takkan pernah lepas dari imperialisme Barat.<br /><br /><br />Kata Kunci: Nilai Edukatif, Reformulasi Pola Interaksi Guru dan Murid, Pesantren<br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-18838662805786786282008-11-28T02:13:00.001+07:002008-11-29T02:16:47.742+07:00Manajemen Pembelajaran Sistem FulldayManajemen Pembelajaran Sistem Fullday School di MTs Surya Buana Malang.<br /><span class="fullpost"><br />ABSTRAK<br /><br />Sugiyanti, Novi. 2005. Manajemen Pembelajaran Sistem Fullday School di MTs Surya Buana Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.<br /> Dosen Pembimbing: Drs. A. Fatah Yasin, M.Ag<br /><br />Kata Kunci: Manajemen, Pembelajaran, Fullday School<br /><br /> Secara fitrah manusia memiliki potensi untuk membina dan mengembangkan aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah yang telah dianugrahkan oleh Allah SWT melalui proses pendidikan. Sebagai jalur pendidikan yang berciri khas Islam, madrasah memiliki peranan penting dan cukup strategis dalam menyikapi kebutuhan akan ilmu pengetahuan umum dan agama dalam waktu yang bersamaan di tengah degradasi moral yang terjadi saat ini. Secara riil rata-rata kualitas madrasah rendah sekali. Disamping itu madrasah terkesan sebagai lembaga pendidikan yang tidak maju dan berkembang. Kesan ini didasarkan atas sejumlah alasan yang dapat membuktikan bahwa madrasah sebagai lembaga pendidikan yang selama ini belum mampu mensejajarkan prestasinya dengan sekolah umum.<br /> Berdasarkan kenyataan itu MTs Surya Buana Malang menerapkan manajemen madrasah dalam hal pembelajarannya yaitu fullday school, di mana di sini diberlakukan penambahan jam pelajaran agar siswa mampu mendalami sebuah mata pelajaran dengan jatah waktu yang proporsional selama sehari penuh. Agar madrasah tetap eksis dan bila mungkin menyaingi atau bahkan mengungguli sekolah-sekolah umum. Manajemen menjadi kunci pemecahan, karena di dalamnya terdapat kaidah-kaidah penataan secara rapi dan fullday school ini belum banyak diterapkan dikalangan madrasah kecuali dalam kasus-kasus yang sangat terbatas. <br /> Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti dalam penelitian ini adalah bagaimanakah manajemen pengelolaan pembelajaran sistem fullday school yang diterapkan di MTs Surya Buana Malang dan apa sajakah yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dari manajemen pembelajaran sistem fullday school tersebut.Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen pengelolaan pembelajaran sistem fullday school yang diterapkan di MTs Surya Buana Malang dan untuk mengetahui faktor pendukung serta penghambat pembelajaran sistem fullday school tersebut.<br /> Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dan hasil yang diperoleh merupakan hasil dari data deskriptif yang berupa kata-kata, gambaran dan bukan berupa angka-angka. Laporan penelitian tersebut berisi kutipan-kutipan data yang memberi gambaran penyajian. Terkait dengan penelitian ini, yang dijadikan sumber data sekaligus informan adalah Kepala Madrasah, Wakamad kurikulum, dewan guru, orang tua siswa dan siswa sendiri serta pihak –pihak yang terkait dalam penelitian ini jika diperlukan. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik yakni dengan menggunakan metode interview / wawancara mendalam, observasi / pengamatan berperan serta dan dokumentasi. Sedangkan dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif.<br /><br /> Dari penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam penerapan manajemen pembelajaran sistem fullday school di MTs Surya Buana Malang diperlukan suatu perencanaan yang matang, dimana perencanaan pembelajaran dipersiapkan dan disusun pada awal tahun ajaran baru yaitu berupa program tahunan, program semester yang disusun oleh guru bidang studi secara tim dan untuk satuan pembelajaran dilakukan oleh guru bidang studi secara individu. Sedangkan untuk pelaksanaan pembelajaran sistem fullday school guru menggunakan metode atau strategi mengajar yang menyenangkan dan bervariasi dengan menggunakan setting pembelajaran yang berbeda serta tidak terfokus pada ceramah dan tanya jawab saja. Peran Kepala Madrasah di sini yaitu memotivasi guru untuk selalu memperbaiki metode mengajarnya melalui kegiatan supervisi dan pengarahan pelaksanaan pembelajaran setiap harinya. Dan untuk evaluasi pembelajaran di MTs Surya Buana Malang mempunyai 3 tujuan utama yaitu untuk mengukur keberhasilan siswa, untuk diagnostik dan pengembangan (memperbaiki PBM) serta untuk mengetahui tingkat pencapaian mutu dan tujuan pendidikan.<br /> Dan yang menjadi faktor pendukungnya adalah adanya dukungan dari orang tua siswa, diterapkannya sistem kelas kecil dan lamanya waktu belajar, sistem penilaian yang kontinyu (raport bulanan), penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, sekolah alam, jalinan kerja sama dengan Perguruan Tinggi serta adanya boarding School. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat pembelajaran sistem fullday school di MTs Surya Buana Malang adalah masih kurangnya fasilitas sarana dan prasarana belajar, belum adanya insentif yang seimbang bagi guru, masih kurangnya jumlah tenaga pengajar, serta masih kurangnya dana untuk pengembangan madrasah.<br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-80881136424934792832008-11-28T02:11:00.001+07:002008-11-29T02:17:13.639+07:00Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi BelajarHubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa SMK PGRI <br /><span class="fullpost"><br />ABSTRAK<br /><br />Herlina, Nunung Ika, 2006 “Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi”, Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam, Universitas Islam Negeri Malang, Pembimbing Drs. A Zuhdi<br /><br />Kata Kunci : Motivasi Belajar, Prestasi Belajar<br /><br /> Motivasi belajar merupakan kebutuhan dalam belajar yang sangat penting yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan belajar dan memberikan arah kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar ada yang berasal dari diri sendiri yang biasa disebut motivasi intrinsik, ada juga yang berasal dari luar diri yang mana munculnya dibutuhkan rangsangan dari luar yang biasa disebut dengan motivasi ekstrinsik. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi.<br /> Prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai atau diperoleh dari suatu proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan belajar. Prestasi belajar merupakan gambaran tentang kemampuan siswa memahami isi pelajaran yang biasanya dilambangkan oleh skor atau nilai.<br /> Berdasarkan paparan di atas maka permasalahan yang timbul adalah bagaimana gambaran motivasi belajar siswa SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi, bagaimana gambaran prestasi belajar siswa SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi, bagaimana hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi.<br /> Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi, untuk mengetahui prestasi belajar siswa SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi, dan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi.<br /> Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa metode antara lain adalah metode observasi, dokumentasi, dan menyebar angket dengan jumlah sampel 65 orang siswa dan jumlah sampel tersebut diperoleh dengan menerapkan teknik random sampling.<br />Setelah data diperoleh, maka penulis menganalisanya dengan menggunakan dua teknik analisa yaitu pertama menggunakan analisa prosentase untuk jenis data kuantitatif deskriptif dengan rumus :<br /> <br />Kemudian yang kedua penulis menggunakan analisa korelasi dengan memakai rumus Product Moment dari Pearson:<br /> <br /> Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan/korelasi yang signifikan antara Motivasi belajar dengan Prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai R = 0,695 yang menunjukkan besarnya hubungan antara variable bebas dengan variable terikat dengan F hitung 29,494 dan F table 4,17 yang berarti bahwa T hitung lebih besar dari F table (5,577 > 4,17) dengan nilai sig F 0,000.<br /> Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi.<br /> Sehingga disarankan pada SMK PGRI 2 Geneng-Ngawi untuk mempertahankan dan meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa<br /><br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-46825934795588943352008-11-28T02:06:00.001+07:002008-11-29T02:17:35.603+07:00Strategi Pengembangan PAIStrategi Pengembangan Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di SMA PGRI Lawang.<br /><span class="fullpost"><br />ABSTRAKS<br />Nur Hamid Ansori, Strategi Pengembangan Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di SMA PGRI Lawang. <br />Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Drs. A. Fatah Yasin, M.Ag<br /><br />Kata Kunci : Strategi, Prestasi Belajar<br />Keberadaan suatu lembaga pendidikan selalu ingin menghasilkan out put yang baik, berkualitas, dan bisa diandalkan. Hal ini terlihat salah satunya dengan tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dari sini banyak cara yang diupayakan pihak sekolah agar bisa maju dan memiliki kualitas pendidikan yang bagus, atau minimal sekolah yang memiliki nilai atau ciri tersendiri dibandingkan sekolah-sekolah lain. Salah satu sekolah ini, menurut pengamatan sepintas peneliti, meskipun sekolah umum, akan tetapi telah mengupayakan berbagai program untuk mengembangkan pendidikan agama Islam. <br />Melihat fenomena yang ada, maka peneliti tertarik untuk meneliti keberadaan sekolah tersebut. sehingga dapat penulis paparkan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi pengembangan pendidikan agama Islam yang diterapkan oleh sekolah tersebut dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, faktor apa saja yang dirasa mendukung dan menghambat dalam proses kegiatan tersebut, serta bagaimanakah hasil dari penerapan strategi tersebut terhadap prestasi belajar siswa dalam bidang akademik maupun non-akademik. <br /> Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik analisis deskriptif kualitatif pula, yaitu berupa pemaparan dan penggambaran secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya mengenai data-data terkait, baik yang tertulis maupun lisan dari objek penelitian yang ada di lembaga tersebut. Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu metode observasi, interview dan dokumentasi. Untuk mendukung pemaparan data, penulis juga menyertakan berbagai lampiran yang terkait dengan penelitian ini.<br />Adapun hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa: pelaksanaan strategi pengembangan pendidikan agama Islam di SMA PGRI Lawang ini sudah bagus, terbukti dengan adanya program yang direncanakan dan dilaksanakan sekolah dalam rangka menciptakan suasana lingkungan sekolah yang Islami, seperti: perilaku masyarakat sekolah yang baik, berbudi pekerti yang luhur, lingkungan sekolah yang bersih, sikap toleran antar sesama, dan lain sebagainya. Dalam mewujudkan program tersebut, banyak strategi yang ditempuh, salah satunya adalah penyusunan program pengembangan PAI, baik di dalam kegiatan belajar mengajar (di Kelas) maupun diluar kegiatan pembelajaran yang terus diupayakan. Untuk kegiatan di dalam kelas, ini diupayakan sepenuhnya oleh masing-masing guru kelas atau guru agama Islam, dalam hal ini guru agama berusaha menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang berfariatif serta mengupayakan bagaimana materi bisa diterima oleh siswa. Untuk kegitan di luar kelas banyak pihak yang terlibat, terutama semua guru dalam mendidik serta memberi contoh yang baik kepada siswa. Selain itu juga tidak terlepas dari peran kepala sekolah dalam mendukung serta mengaktifkan program yang telah disusun, sehingga ini merupakan salah satu faktor pendukung dalam mengembangkan PAI di sekolahan tersebut, namun hal itu juga tidak terlepas dengan adanya faktor-faktor yang menghambat proses pengembangan PAI, salah satunya adalah dari latar belakang lingkungan siswa yang heterogen serta kurangnya kesadaran siswa untuk berdisiplin. Namun adanya kekurangan tersbut, dari pihak sekolah selalu mengupayakan mencari solusi guna perbaikan serta pembuatan program selanjutnya. Wal hasil pelaksanaan tersebut sedikit banyak telah memenuhi tarjet dari tujuan yang telah ditentukan, yaitu adanya perkembangan perolehan yang baik pada nilai akhir ujian dari siswa, serta diikuti pula dengan adanya perubahan pola tingkah laku siswa yang mencerminkan nilai-nilai ajaran Islam.<br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-497875035745863662008-11-28T02:05:00.001+07:002008-11-29T02:17:55.991+07:00Upaya Pembinan KeislamanUpaya Pembinan Keislaman oleh Kader Partai Keadilan Sejahtera Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani <br /><span class="fullpost"><br />ABSTRAK<br /><br />Hasanah Yasir, Nur. 2006, Upaya Pembinan Keislaman oleh Kader Partai Keadilan Sejahtera Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani (studi kasus Partai Keadilan Sejahtera kota Malang). Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang. Pembimbing: Drs. H. Asma’un Sahlan, M.Ag.<br />Dekadensi moral yang mewarnai kehidupan generasi muda Islam semankin mengalami peningkatan baik kuantitas ataupun kualitas. Dari perspektif agama hal ini bisa ditangani dengan pembinaan keislaman secara intensif dan berkesinambungan. Pada esensinya merupakan pemahaman terhadap ajaran agama Islam itu sendiri dan bertekad untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari serta mampu untuk mengendalikan diri setelah memahami.<br /> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga hal yang berhubungan dengan upaya pembinaan keislaman oleh kader Partai Keadilan Sejahtera kota Malang, yaitu <br />1. Kegiatan pembinaan keislaman kader Partai Keadilan Sejahtera kota Malang, <br />2. Upaya pembinaan keislaman kader Partai Keadilan Sejahtera kota Malang dalam mewujudkan masyarakat madani. <br />3. Faktor pendukung dan penghambat pembinaan keislaman kader Partai Keadilan Sejahtera kota Malang dalam mewujudkan masyarakat madani <br /> Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan empirik-kualitatif (naturalistik). Data penelitian ini adalah pendekatan pertanyaan-respon. Kegiatan ini pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan metode interviu, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis interaktif yang di dalamnya melibatkan kegiatan reduksi data, sajian data dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Kegiatan analisis data dimulai dengan pengidentifikasian data yang berkaitan dengan masalah, kemudian data diklasifikasikan (dipetakan secara jelas) dan diadakan penarikan kesimpulan.<br /> Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam kegiatan peran pembinaan keislaman oleh Partai Keadilan Sejahtera dalam mewujudkan masyarakat madani kota Malang adalah metode ceramah, halaqoh, diskusi dan lain sebagainya.<br /> Metode pendekatan melalui halaqoh, dakwah fardiyah, dakwah jama’i, face to face, kisah-kisah teladan perjuangan hidup generasi yang terdahulu dan berbagai cara pendekatan. <br /> Upaya pembinaan keislaman oleh Partai Keadilan Sejahtera dalam mewujudkan masyarakat madani di kota Malang adalah adanya perubahan perilaku pada diri masyarakat itu sendiri menuju pada prilaku yang berkepribadian muslim. Perubahan prilaku yang terjadi adalah seperti keteladanan baik dalam perkataan, ibadah maupun prilaku keseharianya. Bahwa dengan temuan ini mendukung pandangan yang menyatakan bahwa dengan peran pembinaan keislaman oleh kader Partai Keadilan Sejahtera menunjukkan seluruh gerak dan kiprah seseorang hanyalah untuk mendapatkan ridha Allah. <br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-32046952888530542142008-11-28T02:04:00.002+07:002008-11-29T02:18:44.326+07:00Aplikasi Pendekatan KonstruktivistikAplikasi Pendekatan Konstruktivistik pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa SMP Negeri I Singosari Malang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Islam<br /><span class="fullpost"><br />ABSTRAK<br /><br />Qomariyah, Nur. 2006. Aplikasi Pendekatan Konstruktivistik pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa SMP Negeri I Singosari Malang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Islam. Fakultas Tarbiyah. Universitas Islam Negeri Malang. Dosen Pembimbing Imron Rossidy, M.Th, M.Ed.<br /><br />Kata Kunci : Pendekatan konstruktivistik, Pembelajaran PAI, Kreativitas belajar.<br /><br />Pendidikan mempunyai peranan yang amat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Pendidikan juga bertanggung jawab untuk memandu serta memupuk bakat dan kreativitas. Titik lemah pendidikan di Indonesia selama ini adalah bahwa proses pembelajaran didominasi oleh pendekatan behavioristik yaitu bahwa siswa lebih berperan sebagai obyek dan guru sebagai subyek, sehingga pembelajaran tersebut dapat mematikan kreativitas belajar siswa. Untuk meningkatkan kreativitas pembelajaran PAI, maka perlu dirancang suatu pendekatan yang tepat. Dalam hal ini pembelajaran yang dianggap tepat adalah pendekatan konstruktivistik. Di mana pembelajarannya dilakukan oleh dua pihak (guru dan siswa) yang keduanya berperan sebagai subyek dalam pembelajaran. <br />Dari fenomena yang telah dikemukakan diatas maka secara umum permasalahan yang telah dirumuskan yaitu apakah aplikasi pendekatan konstruktivistik pada pembelajaran PAI dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa kelas VIII H SMP Negeri I Singosari Malang? Bagaimana pola aplikasi pendekatan konstruktivistik pada pembelajaran PAI dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa kelas VIII H SMP Negeri I Singosari Malang.<br />Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Singosari Malang khususnya pada kelas VIII H. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Clasroom Action Research). Adapun tahapan dalam penelitian ini ada empat tahapan yaitu: (1) Observasi; (2) Rencana tindakan; (3) Pelaksanaan tindakan; (4) Refleksi. Untuk melengkapi data-data yang diperlukan yang berkaitan dengan permasalahan yang ada, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui: (1) dokumentasi; (2) observasi tentang kreativitas. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif terdiri dari hasil observasi, dokumnetasi dan interview. Sedangkan data kuantitatif berupa penilaian tentang kreativitas belajar melalui pre test dan post test. Data kualitatif dianalisis melalui deskriptif kualitatif. Sedangkan data kuantitif analisisnya menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan sajian visual.<br />Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi pendekatan konstruktivistik pada pembelajaran PAI dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa kelas VIII H SMP Negeri I Singosari Malang. Indikator peningkatannya dapat diketahui melalui inovatif siswa, fleksibel, intuitif, dan keekspresifan siswa. Data dilapangan menunjukkan bahwa peningkatan kreativitas pada siklus I yang semula nilai rata-rata pre test sebesar 1,08 menjadi 1,31 atau sebesar 21% dan pada siklus II meningkat dari 1,08 menjadi 1,62 atau sekitar 29% sedangkan pada siklus III meningkat dari 1,08 menjadi 2,38 atau sekitar 70%.<br />Dari hasil penelitian ini peneliti memberikan saran sebagai berikut: sebelum mengajar guru harus mengerti pengalaman belajar yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa, hendakanya guru benar-benar terlibat langsung terhadap jalannya pembelajaran, supaya diadakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan desain penelitian kualitatif guna memperoleh hasil penelitian yang lebih mendalam.<br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-37979586457582073262008-11-28T02:03:00.001+07:002008-11-29T02:19:03.887+07:00Upaya Peningkatan ProfesionalismeUpaya Peningkatan Profesionalisme Guru Dalam Proses Belajar Mengajar<br /><span class="fullpost"><br />ABSTRAK<br /><br /><br />Nur, Siamah. 2006. Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Di MTsN Malang I <br />Skripsi. Jurusan Pendidikan Islam. Fakultas Tarbiyah. Universitas Islam (UIN) Malang.<br />Dosen Pembimbing: Drs. Bashori<br /><br />Kata Kunci:Profesionalisme, Guru, Proses Belajar Mengajar<br /><br />Dalam era pembangunan dan negara yang sedang berkembang seperti indonesia ini, guru mempunyai peranan penting dalam mengabdi untuk meningkatkan kecerdasan bangsa termasuk bimbingan pada generasi mendatang, maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh seorang pendidik. Oleh karena itu seorang guru mempunyai kewajiban secara langsung untuk mengawasi dan membantu proises belajar pada peserta didik dan anak didik.<br />Diakui atau tidak, guru akan selalu menjadi unsur penting yang menentukan berhasil atau tidaknya sutu pendidikan. Oleh karena itu maka guru selalu berperan dalam pembentukan sumberdaya manusia yang pontensial dibidang pembangunan bangsa dan negara. Guru adalah orang kedua setelah orang tua yang selalu mendidik dan memgawasi anak, untuk menuju cita-cita dan tujan hidupnya. Oleh karena seorang guru harus memiliki dedikasi yang sangat tinggi dan profesi yang dipilihnya itu bukan pekerjaan sampingan, sebab diakui atau tidak gurulah yang menentukan keberhasilan anak.<br />Berpegang dari latar belakang diatas serta dasar pemikiran yang terdapat didalamnya maka rumusan masalah sebagai berikut Bagaimana profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di MTsN Malang I,Bagaimana upaya peningkatan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di MTsN Malang 1, Faktor apa yang mempengaruhi upaya peningkatan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di MTsN Malang I <br />Dari perumusan masalah tersebut maka penelitian ini bertujuan mendiskripsikan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di MTsN Malang I, mendiskripskan upaya peningkatan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di MTsN Malang I, mendiskripsikan faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di MTsN Malang I.<br />Penelitian dilakukan di MTs N Malang I. Untuk mengumpulkan data digunakan metode observasi, dokumentasi, dan interview. Kemudian data yang telah terkumpul berupa kata-kata dianalisis dengn tekinik analisis deskriptif kualitatif.<br />Dari hasil pemabahasan dan penelitian didapat kesimpulan sebagai berikut, profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar sudah cukup baik, terbukti dengan kemampuan guru membuat satpel, selalu membuat persiapan mengajar dengan baik, menggunakan alat peraga dengan baik, dan selalu mengadakan evaluasi.<br />Upaya peningkatan profesionalisme yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah penataran, pengawasan kedisiplinan dan rapat.Sedangkan upaya yang dilakukan oleh guru adalah melanjutkan jenjang pendidikan, membaca sendiri, dan musyawarah.<br />Faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan profesionalisme adalah latar belakang pendidikan, kesesuaian pendidikan, dan pengalaman mengajar. <br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-45256533365226464742008-11-28T02:02:00.001+07:002008-11-29T02:19:40.588+07:00Upaya Guru Pendidikan PAI dalam Meningkatkan Motivasi BelajarUpaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri<br /><span class="fullpost"><br />ABSTRAK<br />Nurul Agustini, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 1 Bangkalan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Dra. Siti Annijat, M. Pd.<br /><br /> Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi berjalan sangat cepat yang mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi hal tersebut pemerintah menetapkan suatu kebijaksanaan untuk meningkatkan mutu pendidikan, pencapaian mutu pendidikan merupakan langkah yang harus dilakukan dengan usaha peningkatan kemampuan profesional yang dimiliki oleh guru, utamanya guru pendidikan agama Islam.<br /> Guru merupakan salah satu komponen dalam proses mengajar. Seorang guru memiliki tanggung jawab yang besar dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu guru harus memberikan motivasi kepada siswa. Karena motivasi adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sukses tidaknya segala aktivitas siswa dalam belajar. Guru tidak semata-mata mentransfer ilmu pengetahuan saja, tetapi juga sebagai pendidik dan pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntut siswa dalam mengajar. Pengarahan disini dapat dapat berupa memberikan motivasi kepada siswa, karena didalam proses belajar mengajar motivasi memegang peranan yang sangat penting. Motivasi tidak dapat dipisahkan dari aktivitas belajar. Siswa tidak akan mempelajari sesuatu bila hal itu tidak menyentuh kebutuhannya. Motivasi adalah syarat mutlak dalam belajar. Sering kali terdapat anak yang malas, suka membolos dan sebagainnya. Adapun yang sering terjadi di sekolah-sekolah formal banyaknya siswa yang tidak ikut pelajaran disaat mata pelajaran pendidikan agama Islam yang tidak disenangi sedang berlangsung, hal ini terlihat pada absensi mata pelajaran pendidikan agama Islam ketika sedang berlangsung dan banyaknya siswa yang malas untuk belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam. Dengan demikian guru pendidikan agama Islam tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk mendorong agar siswa bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya. <br />Berangkat dari latar belakang tersebut maka permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu bagaimana motivasi belajar pendidikan agama Islam siswa di SMK Negeri 1 Bangkalan, upaya apa yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pendidikan agama Islam, faktor-faktor apa yang dapat menimbulkan motivasi belajar pendidikan agama Islam, dan faktor-faktor yang menghambat motivasi belajar pendidikan agama Islam. Mengacu pada kontek penelitian tersebut, tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar pendidikan agama Islam siswa di SMK Negeri 1 Bangkalan, untuk mengetahui Upaya Guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, untuk mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan motivasi belajar siswa, untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat motivasi belajar siswa.<br />Penelitian yang penulis lakukan adalah termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Dan dalam perjalanan mengumpulkan data, penulis menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan interview. Sedangkan untuk menganalisisnya, penulis menggunakan tekhnik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati sehingga dalam hal ini penulis berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. <br /> Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis dapat disampaikan bahwa pertama motivasi belajar siswa terhadap pendidikan agama Islam yaitu cukup baik, hal ini terlihat dari kedisiplinan siswa ketika pelajaran pendidikan agama Islam dan siswa hampir tidak ada yang membolos ketika pelajaran pendidikan agama Islam. Kedua upaya yang dilakukan oleh guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pendidikan agama Islam digolongkan menjadi tiga yaitu: motivasi tinggi, motivasi sedang, dan motivasi rendah. Adapun motivasi tinggi upaya yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam dengan mengadakan kompetisi, dan memberikan angka. Sedangkan kepada motivasi sedang yaitu memberikan tugas, mengadakan ulangan, dan memberikan angka, adapun pada motivasi rendah dengan memberikan ganjaran berupa hadiah dan pujian, menumbuhkan minat dan menjelaskan tujuan akhir. ketiga Adapun faktor-faktor yang menimbulkan motivasi itu ada dua yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor dari dalam diri seseorang, adapun yang termasuk dalam faktor intrinsik antara lain adanya kebutuhan dan mempunyai cita-cita. Faktor ekstrinsik adalah faktor yang dapat menimbulkan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang. Adapun yang termasuk dalam faktor ekstrinsik antara lain: adanya ganjaran terhadap siswa yang berhasil, adanya hukuman yang diberikan kepada siswa yang melanggar peraturan, dan mengadakan kompetisi baik kompetisi individu maupun kelompok. Keempat Adapun faktor-faktor yang mengahambat motivasi belajar siswa sangat bervariasi. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 1 Bangkalan bahwasanya faktor-faktor yang mengahambat motivasi belajar siswa anatara lain adanya pengaruh dari teman, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa dan kondisi keluarga dari siswa itu sendiri. Kalaupun masih ada alternative lain yang mungkin lebih baik dari apa yang telah disampaikan atau ditulis dalam skripsi ini, maka hal ini dapat dijadikan sebagai masukan atau tambahan agar skripsi ini lebih sempurna.<br /><br />Kata Kunci : Upaya Guru PAI , Motivasi Belajar PAI<br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-83712072542668108322008-11-28T02:01:00.001+07:002008-11-29T02:20:15.753+07:00Ulul Albab Dalam Perspektif PendidikanULUL ALBAB DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN<br /><span class="fullpost"><br /><br />ABSTRAK<br /><br />Nurul Huda (01110295), 2006, Ulul Albab Dalam Perspektif Pendidikan, Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang<br />Dosen Pembimbing : DR. Syamsul Hadi, M.Ag.<br /><br />Kata Kunci : Ulul Albab Perspektif Pendidikan<br /><br />Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk saat ini dan akan datang dalam rangka meningkatkan keintelektualan dan keagungan akhlak manusia. Bahwa dengan pendidikan manusia akan dibimbing, dibina, diarahkan untuk memperoleh ilmu pengetahuan dengan berbagai macam metode. Sehingga manusia mampu memahami berbagai fenomena alam yang diciptakan Allah. Pendidikan Ulul Albab ini ialah pendidikan untuk mencapai kecakapan hidup yang inovatif berdasarkan kewajiban atau keharusan yang lahir dari fitrah manusia.<br /> Oleh sebab itu sebagai acuan pendidikan hal yang pertama adalah menjadikan manusia memiliki pengetahuan yang benar dan pilihan terhadap kata” perubahan”. Yang tidak mengubah ejaan dan tampilnya sendiri.yakni dengan menjadikan insanUlul Albab dalam kehidupan yang majemuk (plural) dan beranekaragam ini secara utuh dan sungguh- sungguh. Karena insane Ulul Albab ialah sosok manusia yang selalu berusaha keras dalam setiap aktivitasnya untuk mengambil hikmah yang Allah ciptakan di jagad raya ini, dan selalu bisa mengobati dirinya sendiri bila mana ia jatuh menghadapi masalah dengan mengharap pertolongan Allah. Ulul Albab ini akan mampu menciptakan suasana kondusif (menunjang), dan mampu memberikan faedah atau manfaat baik diri pribadi maupun kepada bangsa Negara.<br />Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan menggambarkan atau menjelaskan keadaan atau istilah yang lebih dikenal dengan deskriptif. Dan juga menggunakan studi leteratur (teks). Dalam penelitian studi teks ini penulis mengambil nstudi pustaka yang seluruh subtansinya membutuhkan olahan filosofis atau teoritik denagan menggunakan deskriptif analysis. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan tehnik library research yaitu penyelidikan kepustakaan dengan membaca, memilah buku-buku primer maupun sukunder yang ada kaitannya dengan obyek kajian. Baik secara langsung maupun tidak langsung.<br />Sesuai dengan jenis data yang diperlukan dari penelitian ini maka tehnik analisa datanya menggunakan contens analysis yaitu suatu metode analisa data yang mengfokuskan pada isi suatau obyek penelitian. Dengan tehnik ini data yang diperoleh akan dipilah-pilah untuk melakukan pengelompokan atas data yang ada atau sejenis, dan selanjutnya dianalis isinya sesuai dengan objek yang dibutuhkan secara konkrit. Pembahasannya diuraikan dengan menggunakan beberapa pendekatan yakni deduktif induktif dan komparasi.<br />Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan Alul Albab adalah suatu model pendidikan yang mengembangkan fitrah manusia pendidikan yang lebih menekankan pada keintelektualan dan akhlak dengan berbagai macam metode yang sesuai dengan kondisi. Dengan tujuan agar mampu menjadikan manusia yang tangguh memiliki ilmu pengetahuan yang luas baik dari segi imtaq dan iptek. Profesional dalam semua bidang ilmu pengetahuan, selalu kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahan dan permasalahan yang menjunjung tinggi nilai ketauhidan dan sunnah Rasul.<br />Pada bagian akhir penulis skripsi ini berisi tentang kesimpulan yang mengatakan bahwa pendidikan Ulul Albab adalah pendidikan yang mencakup pengembangan seluruh aspek fitrah peserta didik; aspek spiritual, intelektual, imajinasi, fisik, ilmiah dan bahasa, baik secara individual maupun kolektif dan mendorong semua aspek tersebut berkembang kearah kebaikan dan kesempurnaan. Tujuan akhir pendidikan ini terletak pada perwujudan ketundukan yang sempurna kepada Allah, baik secara pribadi, komunitas, maupun seluruh umat manusia.<br />Dengan demikian, pembahasan ini lebih menekankan pada kajian yang relevan dengan judul “Ulul Albab Dalam Perspektif Pendidikan”.<br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-76729935090651481992008-11-28T02:00:00.004+07:002008-11-29T02:20:58.906+07:00Penerapan Pembelajaran KontektuslPenerapan Pembelajaran Kontektusl Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas XA <br /><span class="fullpost"><br /><br />ABSTRAK<br /><br />Wahyuni,Sri.Penerapan Pembelajaran Kontektusl Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas XA di MAN 3 Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Malang.Dosen Pembimbing : Dr. Wahid Murni M.Pd, Ak<br />Kata Kunci: Pembelajaran Kontekstual, Aqidah Akhlak.<br /><br /> Pemahaman terhadap metode pembelajaran merupakan salah satu persyaratan bagi seorang tenaga pendidik yang professional. Strategi pembelajaran kontekstual merupakan salah satu strategi yang ada dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bagi guru-guru khususnya guru aqidah akhlak penguasaan terhadap metode pembelajaran kontekstual sangatlah diperlukan guna memperbaiki dan memperbarui metode pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan jaman untuk menyiapkan generasi penerus Islam yang akan hidup dijamannya, sehingga penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui penerapan pembelajaran kontekstual mata pelajaran Aqidah Akhlak di MAN 3 Malang. Dengan menggunakan pembelajaran kontekstual diharapkan dapat membantu guru dalam menanamkan nilai-nilai aqidah dan akhlak<br /> Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mendeskripsikan penerapan pembelajaran kontekstual mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas XA di MAN 3 Malang, (2) mendeskripsikan faktor-faktor yang menunjang dan menghambat penerapan pembelajaran kontekstual mata pelajaran aqidah akhlak kelas XA di MAN 3 Malang.<br /> Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun yang menjadi subyek penelitian dalam skripsi ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Urusan Kurikulum guru mata pelajaran aqidah akhlak dan siswa. Selain itu, penelitian dengan metode deskriptif analitik ini menggunakan 3 teknik pengumpulan data, yaitu : (1) observasi (2) wawancara/interview dan (3) dokumentasi.<br /> Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kontekstual mata pelajaran aqidah akhlak kelas XA di MAN 3 Malang sudah berjalan dengan baik. Pelaksanaannya tidak lepas dari peran serta segenap guru dan tenaga pendidikan yang selalu mendukung dan memperlancar aktivitas kegiatan belajar mengajar khususnya pengajaran aqidah akhlak. Dengan adanya kurikulum 2004 (KBK) akan lebih mendukung pelaksanaan pembelajaran kontekstrual di MAN 3 Malang. Dimana strategi pembelajaran kontekstual adalah salah satu strategi yang ada dalam KBK. Silabus dan rencana pembelajaran antara pembelajaran kontekstual dan KBK adalah sama, yang membedakan hanya aspek penekanannya. Jika KBK menekankan pada tujuan yang ingin dicapai sedangkan pembelajaran kontekstual menekankan pada skenario pembelajaran yang dikembangkan sendiri oleh guru. <br /> Pelaksanaan pembelajaran kontekstual mata pelajaran aqidah akhlak kelas XA di MAN 3 Malang memiliki berbagai faktor penunjang dan penghambat. Fasilitas yang ada sangat menunjang proses pembelajaran, antara lain : kelas yang menyenangkan, perpustakaan yang nyaman, masjid yang selalu ramai dengan kegiatan ibadah, pusat sumber belajar besama (PSBB), taman yang indah dan sejuk, kebun percobaan dan fasilitas yang lainnya. Faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran kontekstual mata pelajaran aqidah akhlak kelas XA di MAN 3 Malang antara lain : belum menguasai dan memahami pembelajaran kontekstual oleh sebagian guru, terbatasnya sumber pembelajaran dan perubahan paradigma kurikulum lama ke kurikulum baru. Solusi dan pemecahan yang diupayakan antara lain : menambah sumber pembelajaran dan sosialisasi kurikulum 2004 (KBK).<br /> Kesimpulan yang diambil bahwa pelaksanaan pembelajaran kontekstual mata pelajaran aqidah akhlak kelas XA di MAN 3 Malang sudah berjalan sangat baik dan lancar. Hal ini dapat di lihat dari bagaimana masing-masing komponen dan aspek pembelajaran kontekstual diterapkan di dalam kelas yang menunjukkan bahwa semua aspek dan komponen sudah diterapkan dengan baik,dimana aspek-aspek yang diterapkan meliputi aspek konstruktifisme, inkuiri, bertanya, pemodelan, masyarakat belajar (learning community), refleksi dan aspek authentic assesmentFasilitas yang ada sangat menunjang proses pembelajaran kontekstual antara lain kelas yang ramai dan menyenangkan, perpustakaan yang menyenangkan, masjid yang selalu ramai dengan kegiatan ibadah, pusat sumber belajar bersama (PSBB), taman yang indah dan sejuk, kebun percobaan dan fasilitas yang lainnya. Faktor yang menjadi penghambat antara lain: belum menguasai dan memahami KBK, terbatasnya sumber belajar dan perubahan paradigma kurikulum lama ke kurikulum baru. Solusi dan pemecahan yang diupayakan yaitu menambah sumber belajar dan sosialisasi kurikulum 2004 (KBK)<br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-26435146966833744672008-11-28T02:00:00.003+07:002008-11-29T02:20:33.913+07:00Strategi Pembelajaran Al-Qur’anStrategi Pembelajaran Al-Qur’an Dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan Al-Qur’an Santri di Pesantren Ilmu Al-Qur’an<br /><span class="fullpost"><br />ABSTRAKSI<br /><br />Nurul Huda, Strategi Pembelajaran Al-Qur’an Dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan Al-Qur’an Santri di Pesantren Ilmu Al-Qur’an (PIQ) Singosari Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Abdul Aziz, M. Pd.<br /><br />Kata kunci: Strategi Pembelajaran, Kualitas Bacaan Al-Qur’an, Pesantren Ilmu Al-Qur’an<br /><br />Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Agar pembelajaran lebih efektif dan efisien serta mengarah kepada tujuan yang ingin dicapai, perlu adanya strategi pembelajaran yang disusun oleh guru. Secara sederhana strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai taktik atau garis-garis besar haluan yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar agar dapat mempengaruhi peserta didik (santri) sehingga tercapai sasaran dan tujuan pembelajaran. Strategi tersebut harus terdiri dari langkah-langkah yang tersusun secara terencana dan sistematis dengan menggunakan metode dan teknik tertentu. Penggunaan strategi dalam pembelajaran dimaksudkan agar pelajaran itu dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik, karena dengan cara seperti itulah akan dicapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran. Berangakat dari latar belakang seperti itulah penulis kemudian ingin membahasnya dalam skripsi dengan mengambil judul “strategi pembelajaran al-qur’an dalam meningkatkatkan kualitas bacaan al-qur’an di Pesantren Ilmu Al-Qur’an (PIQ) Singosari Malang”.<br />Persoalaannya adalah apakah lembaga pendidikan telah menarapkan strategi dalam pembelajaran? Dan yang menjadi fokus dalam penelitian adalah: (1) Bagaimana strategi pembelajaran Al-Qur’an di PIQ Singosari Malang?; (2) Bagaimana kualitas bacaan Al-Qur’an santri PIQ Singosari Malang?; (3) Apa faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran Al-Qur’an di PIQ Singosari. Malang?<br />Maka dari itu jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dalam perjalanan mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode dokumentasi, observasi dan interview. Sedangkan untuk analisisnya, peneliti menggunakan tehnik analisis deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan dan menginterpretasi data-data yang telah didapat, sehingga akan menggambarkan realitas yang sebenarnya sesuai dengan yang terjadi di lapangan. Dan analisis deskriptif kuantitatif untuk data-data yang bersifat kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah tehnik analisis data prosentase dengan rumus sebagai berikut:<br /> <br />Keterangan: P= Proporsi/prosentase<br /> F= Frekuensi yang sedang dicari<br /> N= Jumlah responden <br />Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Al-Qur’an dalam meningkatkan kualitas bacaan al-qur’an santri di PIQ Singosari menunjukkan dilaksanakan dengan baik, karena didukung oleh beberapa faktor pendukung, terlebih lagi oleh figur pengasuh KH. M. Basori Alwi yang ahli dalam bidang pembelajaran al-qur’an, program pendidikan yang sudah diterapkan sejak pesantren ini didirikan, guru yang berpengalaman dan semangat santri untuk belajar serta lingkungan yang kondusif. Sedangkan faktor penghambat dalam pembelajaran al-Qur’an di PIQ Singosari Malang adalah masa belajar santri yang relatif pendek, dan kurangnya pengembangan kurikulum serta minimnya dana oprasional. Oleh sebab kualitas bacaan al-qur’an santri PIQ Singosari Malang bervariatif. Namun sebagian besar dari santri menunjukkan bahwa bacaan meraka sangat baik<br />Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan pengetahuan dan masukan bagi pengelola lembaga pendidikan yang beorientasi terhadap pembelajaran Al-Qur’an.<br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-84508902933883771192008-11-28T01:59:00.002+07:002008-11-29T02:21:28.726+07:00Tingkat Daya Serap Siswa terhadap PAITingkat Daya Serap Siswa terhadap Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri<br /><span class="fullpost"><br /><br />ABSTRAK<br />Rohani, Fatma, 2006, Tingkat Daya Serap Siswa terhadap Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Batu, Skripsi, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Malang. Dosen Pembimbing: Drs. H. Su’aib H. Muhammad M.Ag<br /><br />Dalam mewujudkan bangsa yang berkualitas pendidikan mempunyai peranan yang strategis. Kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Pendidikan diharapkan mampu untuk menghasilkan manusia-manusia berkualitas berkompetensi dan dapat bersaing dengan bangsa lain.<br />Pendidikan Agama Islam turut ambil bagian dalam mencetak manusia yang bertakwa, berkualitas baik jasmani maupun rohani dan mempunyai spirit keagamaan yang tinggi. Oleh karenanya dalam rangka membangun manusia yang berkualitas (Menguasai IPTEK) harus di tunjang dan didasari dengan kualitas (IMTAK) yang tinggi. Sehingga nantinya dapat terwujud suatu bangsa yang berkualitas baik menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi maupun manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.<br />Lembaga pendidikan dalam mewujudkan bangsa yang berkualitas mempunyai tugas yang berat untuk mewujudkannya. Untuk mengaplikasikan nilai-nilai pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam perlulah suatu usaha yang berkesinambungan. Penyelenggaraan dan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat terus di inovasi dengan mangadakan evaluasi Daya Serap Siswa terhadap Pendidikan Agama Islam.<br />Daya Serap Siswa yang baik terhadap Pendidikan Agama Islam dapat menjadi tolak ukur suatu keberhasilan penyelenggaraan dan pembelajaran Pendidikan Agam Islam di Sekolah. Tingkat Daya Serap Siswa terhadap Pendidikan Agama Islam dapat terus ditingkatkan dengan berbagai cara. Dalam pembelajaran untuk meningkatkan Daya Serap Siswa dapat menerapkan berbagai Metode diiringi dengan penggunaan Media pembelajaran. Selain penerapan Metode atau Media pembelajaran Daya Serap Siswa dapat ditingkatkan dengan terus meningkatkan faktor-faktor penunjang dan menekan seminimal mungkin faktor penghambat yang dapat mempengaruhi Daya Serap Siswa terhadap Pendidikan Agama Islam.<br />Berdasarkan pemikiran tersebut penelitian ini bertujuan untuk mngetahui: 1) Tingkat daya serap siswa terhadap pendidikan agama islam di smp negeri 3 batu; 2) Upaya peningkatan daya serap siswa dengan penerapan metode dan media pembelajaran di smp negeri 3 batu; dan 3) Faktor-faktor pendukung dan penghambat daya serap siswa terhadap pendidikan agama islam di smp negeri 3 batu.<br />Kemudian dalam memperoleh data-data tersebut penulis menggunakan metode angket, interview dan dokumentasi. Jenis penelitian ini termasuk penelitian studi kasus dengan pendekatan penelitian diskriptif kualitatif. Sebagai analisa data dalam penelitian ini adalah paparan data dan dideskripsikan dalam bentuk kata-kata disertai dengan data kuantitatif sebagai penunjang <br /><br /> Dengan menggunakan teknik prosentase tersebut adalah bertujuan untuk menggambarkan dari keadaan atau fenomena (situasi/ kondisi) yang ada di lapangan dengan mendeskripsikan rumusan masalah dengan menggambarkan dengan kata-kata yang mudah dipahami. adapum analisa yang dipakai peneliti untuk menganalisa data dari angket menggunakan teknik prosentase dengan rumus:<br /> F<br />P= -------- X 100%<br /> N<br /><br />Dari hasil penelitian penulis, berdasarkan fakta dilapangan dapat disimpulkan bahwa: Tingkat Daya Serap Siswa terhadap Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Batu tergolong tinggi. Hal tersebut dapat di lihat ketika pembelajaran Pendidikan Agam Islam di kelas dengan menerapkan berbagai metode dan media belajar oleh Guru PAI. Selain itu tingginya Tingkat Daya Serap Siswa dapat dilihat dengan membandingkan prestasi sebelum penerapan metode dan media yang monoton dan setelah penerapan metode dan media pembelajaran dengan melakuan fariasi oleh Guru PAI. <br />Dengan demikian berdasarkan peningkatan Daya Serap Siswa pada meningkatnya prestasi siswa terbukti bahwa penerapan metode dan media pembelajaran dalam PAI atau Upaya peningkatan Daya Serap Siswa dengan penerapan metode dan penggunaan media pembelajaran terbukti telah berhasil. <br />Keberhasilan tersebut tidak dapat dilepaskan dari pengaruh faktor-faktor pendukung yaitu suasana kelas atau lingkungan sekolah yang kondusif, kesehatan jasmani, tata letak tempat duduk siswa yang tepat, intelegensi yang cukup tinggi dan motivasi yang tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Selain faktor pendukung perlulah mengetahui faktor yang dapat menjadi penghambat Daya Serap Siswa terhadap Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Batu, yaitu: kesehatan yang menurun sehingga berimbas pada menurunnya kecerdasan dan motivasi belajar dan pada akhirnya menyebabkan lingkungan belajar yang tidak kondusif.<br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-516945249800040531.post-103403882181280472008-11-28T01:58:00.002+07:002008-11-29T02:21:49.616+07:00Implementasi Program AkselerasiImplementasi Program Akselerasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri<br /><span class="fullpost"><br />ABSTRAK<br />A’yun, Qurroti. Implementasi Program Akselerasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 3 Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Pembimbing Drs. H. Asmaun Sahlan, M.Ag.<br /><br />Kata Kunci: Program, Akselerasi, Percepatan Belajar, Pembelajaran, dan Pendidikan Agama Islam. <br /><br />Anak berbakat memiliki kepribadian yang unik Umumnya mereka memiliki minat yang kuat terhadap berbagai bidang yang menjadi interestnya, sangat tertarik terhadap berbagai persoalan moral dan etika, sangat otonom dalam membuat keputusan dan menentukan tindakan, dipadu dengan task commitment yang tinggi. Mereka membutuhkan layanan pendidikan spesifik agar potensi keberbakatannya dapat berkembang sehingga mencapai aktualisasi diri yang optimal. Mendorong aktualisasi potensi keberbakatan anak, pada perkembangannya akan menjadi salah satu pilar kekuatan bangsa dalam pertarungan dan persaingan antar bangsa-bangsa di era global. Tanpa pelayanan pendidikan yang relevan, anak berbakat akan menjadi kelompok marjinal yang gagal memberikan sumbangan signifikan bagi kemajuan bangsa ini. Jika hal itu dibiarkan terus berlangsung maka sesungguhnya kita telah melakukan “penganiayaan” dan menyia-nyiakan anugerah Ilahi yang amat besar. <br />Salah satu bentuk pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa adalah melalui program akselerasi (percepatan belajar). Dengan kata lain program untuk mempercepat masa studi bagi peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi. Yang berhak untuk mendapat perhatian khusus agar dipacu perkembangan prestasi dan bakatnya. Misalnya SD diselesaikan dalam 4 tahun, SMP dalam 2 tahun begitu juga dengan tingkat SMA.<br />Pendidikan agama adalah salah satu pendidikan yang mempunyai fokus untuk lebih memberikan nilai-nilai dan norma-norma yang memberi arah, arti dan tujuan hidup manusia. Dicantumkannya pendidikan Agama dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam Bab VI pasal 15 yang berbunyi: “jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaa, dan khusus”. Hal ini merupakan suatu kebijakan politik pemerintah yang sekaligus memberikan rambu-rambu kepada pengelola dan pelaksana pendidikan Agama yaitu untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki implikasi moral dan etika yang tinggi.<br />Oleh karena itu, menjadi penting Pendidikan Agama Islam bagi anak yang memiliki kecerdasan dan bakat tinggi. Sebagai proses penanaman nilai-nilai Islam kepada siswa. Sehingga tidak hanya menjadi siswa yang pintar, tapi juga siswa yang bermartabat dan bermoral. Yaitu memiliki keseimbangan antara kecerdasan intelektual, emosi, sosial dan spiritual. Berangkat dari latar belakang inilah, kemudian dalam penelitian ini diambil rumusan masalah: (1) Bagaimana Implementasi Program Akselerasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 3 Malang; dan (2) Apa Saja Faktor Pendukung Dan Penghambat Implementasi Program Akselerasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 3 Malang.<br />Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk Mengetahui Implementasi Program Akselerasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 3 Malang; dan (2) Untuk Mengetahui Apa Saja Faktor Pendukung Dan Penghambat Implementasi Program Akselerasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 3 Malang.<br />Penelitian ini menggunakan pendekatan berparadigma Deskriptif-Kualitatif. Yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dan jenis penelitiannya adalah menggunakan teknik analisis Deskriptif (non statistik), yang dilakukan dengan menggambarkan data yang diperoleh dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan untuk kategori untuk memperoleh kesimpulan.<br />Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pada dasarnya, secara umum pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas akselerasi SMA negeri 3 Malang adalah tidak jauh berbeda dengan pelaksanan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas reguler. Meliputi: sistem pembelajaran, dan sistem evaluasinya. Demikian pula halnya dengan kegiatan-kegiatan di luar kelas, seperti kegiatan ekstrakurikuler. Hanya saja yang membedakannya dengan kelas reguler bahwa kelas akselerasi diperuntukkan bagi anak-anak yang luar biasa cerdas dan memiliki keunggulan dalam kecepatan berfikir. Dengan kurikulum yang dikembangkan (secara berdiferensiasi) disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa berbakat. Yaitu waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan pendidikan program akselerasi lebih cepat dari pada program reguler pada umumnya.<br />Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pelaksanaan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas akselerasi, ada Beberapa faktor yang mempengaruhi. Baik faktor pendukung maupun faktor penghambat. Salah satu faktor pendukung tersebut -disamping pihak sekolah- yang diharapkan mampu menyelenggarakan program akselerasi khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ini secara efektif dan efisien, dukungan positif dan partisipasi aktif pihak orang tua dan masyarakat serta pemerintah juga diperlukan. Sedangkan beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas akselerasi, diantaranya seperti: minimnya standar kompetensi guru, metode pembelajaran yang kurang variatif, dan alokasi waktu yang sedikit untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pada kenyataannya, yang demikian itu memang sudah menjadi polemik nasional yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di tanah air. Terlepas dari itu semua, permasalahan yang berhubungan dengan siswa akselerasi dalam pelaksanaannya di SMA Negeri 3 Malang tidak menjadi suatu problem yang berarti.<br /><br /><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com1